28 JULI 2011


PEMENTASAN TUNGGAL MUSIKALISASI PUISI 
SANGGAR SENI TEATER KERLIP



Sejarah baru dilakukan oleh Teater KERLIP, dari yang biasanya melaksanakan pementasan tunggal teater. 28 Juli 2011 lalu, KERLIP merubah konsep sementara dengan menampilkan MUSIKALISASI PUISI. Suksesnya acara ini tidak terlepas dari semua pihak yang telah bersedia terlibat. Dari para pemain, panitia, pembina, alumni, dan semua yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mengapresiasi acara ini.


Dengan membawakan 8 puisi dari penyair daerah maupun nasional, yang telah berhasil di ubah menajdi MUSIKALISASI PUISI, KERLIP berhasil memukau penonton yang hadir. Puisi-puisi itu yaitu :
1. Seloko karya M. Yusuf Asni
2. Menanam Sungai Rembulan karya Ary Setya Ardhi
3. Kesedihan Indonesia karya Ansori Barata
4. Tentang Sebuah Negeri karya Ansori Barata
5. Sketsa Sisa Waktu karya E.M. Yogiswara
6. Selamat Pagi Udara karya Ansori Barata
7. Selamat Pagi Indonesia karya Sapardi Djoko Damono
8. Sebuah Jaket Berlumur Darah karya Taufiq Ismail

catatan kecil KERLIPers 2011

  • cinta = virus mematikan yang menyerang folder hati setiap umat manusia.
  • dicintai sepenuh hati oleh seseorang akan memberimu kekuatan. mencintai seseorang sepenuh hati akan memberikanmu keberanian.
  • anda adalah orang penting. dilihat dari hidunf anda, tatap mata anda. anda hanya satu di dunia ini. setelah anda menjadi anda.
  • cinta itu membutakan mata anak cucu adam dan hawa.
  • cinta adalah suatu keadaan yang mencekik.
  • cinta itu tidak bisa di ungkapkan, tetapi bisa di rasakan.
  • cinta adalah perasaan yang mendebu-debu
  • saat tak dapat ingin di dapat, saat telah dapat langsung di lepas.
  • cinta adalah sesuatu yang manis diawal dan sangat pahit diakhir
  • cinta yang berarti yaitu saat cinta itu mendekat, maka terasa jauh dan bila cinta itu menjauh, akan terasa dekat
  • sekarang engkau telah rata dengan tanah / di telan bumi meninggalkan ku sendiri / untuk kembali kepangkuan sang kuasa
  • kesedihan terbesar adalah di saat kesedihan itu terpendam di sanubari hati / keluar dari bibir, mengoyak kulit hati
  • sudah lama kau meninggalkanku sendiri, sahabat / di dunia yang fana ini kau pergi tanpa alasan yang jelas / yang membuat kesedihan di dalam hatiku ini
  • terkubur di antara bintang
  • ketika kau beranjak keawan yang lebih tinggi / aku hanya bisa meraung sendiri degan kesunyian
  • saat ini ku merasa hanya bintang bintang di langit yang dapat menemaniku, disaat kau pergi meninggalkanku
  • saat angin tak bisa lagi berpihak, daku hanya bisa termenung di bawah angin yang tak lagi bisa menyejukkan hatiku
  • saat laut menjadi penghalang / kau tetap menganggap kami sebuah sampah / yang tak mungkin sejajar denganmu
  • terlalu terpurukku dalam kesedihan ini / perih hidup yang kurasakan saat ini / membuatku lemah dan tak berdaya / tak kan ada lagi cinta dan rasa untukmu / dari ku . . . selamanya!
  • saat kau pergi hening rasa ruang ini
  • meski kita hitam putih, walau kita api dan air, tatkala jarak memisahkan, kita tetap satu seperti awal kita bertemu
  • perih hati menusuk jiwa membuat aku tak tahan dengan kehidupan ini
  • malam indah gulita ku ingin bintang jatuh hampiri hatiku yang terluka, yang sinarnya dapat membuat kedamaian di hati ini yang telah lelah akan duka yang begitu mendalam.
  • dengan puisi aku bernyanyi / dengan puisi aku merasakan / semua yang ada di hidup ini
  • sebuah kisah klasik yang mesti di kenang di dalam sebuah peti yang terkunci rapat yang telah membuat hidupku terhina
  • senja itu ... / air pantai berderu bak air mata / menunggu yang tak ada / hening hampa
  • jiwa menangis / jiwa pedih / melihat para koruptor di indonesia yang semakin menjadi jadi
  • terdiam aku dalam tempurung tempurung, penutup yang memerangkapku dalam pergejolakkan batin. dentang jarum jam membuatku tersentak / aku tak terlihat, aku tak terdeteksi, begitu juga dengan kau, aku tak terlihat di matamu, aku adalah gadis yang selalu menang, tetapi aku tidak akan pernah bisa menang di matamu
  • termenung aku mengingat kesalahanku, adakah pintu maaf untukku. kuserahkan pada Maha Kuasa ku
  • di bawah lamunan kutemukan sosok. di dalam lamunanku memikirkan dirimu. banyak dosa yang telah aku buat. oh maafkan diriku Tuhanku
  • SENJA DI MATAMU / kutatap dalam kedua matamu / entah apa yang kupikirkan ketika melihatmu / senja itu, kau katakan suatu kata / yang membuat gurat wajahku menjadi sayu / aku harus pergi, dan tak kan kembali
  • kau adalah permata bagiku / kau merupakan bagian dalam hidupku / tapi kenap kau hilang dari kalbuku / dan juga jiwa hidupku
  • aku hanyalah manusia. bisa bersalah dan menyakiti. tak seperti Tuhan yang sempurna
  • menangis... / berjerit hati ini / bagai petir menyambar diri // hujan membasahi wajahku / lilin yang dulu menerangi hatiku / redup dan mulai lenyap
  • aku disini. berada di dalam kesedihan. kesedihan yang takkan terbendung. kau layangkan aku ke angkasa, kemudian kau jatuhkan ku. tunggu, hati ini ingin berkata bahwa mereka telah tersakiti
  • TENTANG KESEDIHAN / tiba tiba, tanpa ku sadari / ku teringat saat saat / dimana aku akan terbaring / dan tak terbangun lagi // ketika aku berada di dalam tanah / dimakan oleh belatung belatung / dikelilingi oleh hewan hewan yang tak dikenal // menunggu saat dimana daging berubah menjadi tulang / menanti wajah yang cantik perlahan lahan luntur // itulah KEMATIAN! / tangisanku tak dapat ku hentikan / ketika ku ingat pada masa itu.



           Jambi, 17 Juli 2011

Agenda Bulan Ini

  • 17 Juli 2011, DIKLATSAR KERLIPers baru
  • 23 Juli 2011, Konser Musikalisasi Puisi