sekilas sejarah :
Teater (bahasa Inggris: theater atau theatre, bahasa Perancis théâtre berasal dari kata theatronθέατρον) dari bahasa Yunani, yang berarti "tempat untuk menonton").awalnya sendiri diperkenalkan pada kultus dyonisius, awalnya sebagai ritual upacara pengorbanan domba / lembu kepada Dyonisius dan nyanyian yang digunakan pada masa itu disebut "tragedi". Dalam perkembangannya Dyonisius dewa yang berwujud hewan itu kemudian berubah menjadi manusia dan dipuja sebagai dewa anggur dan kesuburan.Teater adalah cabang dari seni pertunjukan yang berkaitan dengan akting / seni peran di depan penonton dengan menggunakan gabungan dari ucapan, gestur (gerak tubuh), mimik, boneka, musik, tari dan lain-lain. Bernard Beckerman, kepala departemen drama di Universitas Hofstra, New York, dalam bukunya, Dynamics of Drama, mendefinisikan teater sebagai " yang terjadi ketika seorang manusia atau lebih, terisolasi dalam suatu waktu / atau ruang, menghadirkan diri mereka pada orang lain." Teater bisa juga berbentuk: ketoprak, ludruk, sandiwara (radio, televisi), opera, ballet, mime, kabuki, pertunjukan boneka, tari India klasik, Kunqu, mummers play, improvisasi performance serta pantomim.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Indonesia kaya akan seni. Seni merupakan unsur kebudayaan yang tumbuh dan berkembang sejajar perkembangan manusia sebagai pencipta dan penikmat karya seni. Karya seni dapat dilihat dari bentuk pakaian dan rias, jenis makanan dan hidangan, jenis-jenis pertunjukan, berbagai upacara adat dan prosesinya, dan lain-lain, Salah satunya adalah seni pertunjukan yaitu bentuk teater. Seni Teater adalah seni yang kompleks, artinya dapat bekerjasama dengan cabang seni lainnya. Di Indonesia mempunyai dua teater, yaitu:
1. Teater Tradisional
Teater Tradisional adalah bentuk pertunjukan yang pesertanya dari daerah setempat karena terkondisi dengan adat istiadat, sosial masyarakat dan struktur geografis masing-masing daerah.
- Ketoprak
dari Yogyakarta
- Ludruk
dari Surabaya
- Wayang Orang
dari Jawa Tengah/Yogyakarta
- Lenong dan Topeng Blantik
dari Betawi
- Mamanda dan Wayang Gong
dari Kalimantan Selatan
- Mak Yong dan Mendu
dari Riau
- Masres
dari Indramayu
- Randai
dari Sumatera Barat
- Dulmulk
dari Sumatera Selatan
- Bangsawan
dari Sumatera Utara
- Anak Ari
dari Nusa Tenggara
- Arya Barong Kecak
dari Bali
Ciri-ciri Teater Tradisional sebagai berikut :
1. Pementasan panggung terbuka (lapangan, halaman rumah),
2. Pementasan sederhana,
3. Ceritanya turun temurun.
2. Teater Modern
Teater Modern adalah cerita yang bahannya dari kejadian-kejadian sehari-hari, atau karya sastra.
contoh Teater Modern :
a. drama
b. teater
c. sinetron
d. film
Ciri-ciri Teater Modern sebagai berikut :
- Panggung tertata
- Ada pengaturan jalan cerita
- tempat panggung tertutup
Unsur-unsur Teater
1. Naskah/Skenario
Naskah/Skenario berisi kisah dengan nama tokoh dan diaolog yang diucapkan.
2. Skenario
Skenario merupakan naskah drama (besar) atau film, yang isinya lengkap, seperti : keadaan, properti, nama tokoh, karakter, petunjuk akting dan sebagainya. Tujuan dari naskah/skenario untuk sutradara agar penyajiannya lebih realistis.
3. Pemain/Pemeran/Tokoh
Pemain merupakan orang yang memeragakan tokoh tertentu pada film/sinetron biasa disebut aktris/aktor.
Macam-macam peran :
a. Peran Utama
Peran Utama yaitu peran yang menjadi pusat perhatian penonton dalam suatu kisah
b. Peran Pembantu
Peran Pembantu yaitu peran yang tidak menjadi pusat perhatian
c. Peran Tambahan/Figuran
Figuran yaitu peran yang diciptakan untuk memperkuat gambar suasana
4. Sutradara
Sutradara merupakan orang yang memimpin dan mengatur sebuah teknik pembuatan atau pementasan teater/drama/film/sinetron.
5. Properti
Properti merupakan sebuah perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan drama atau film. Contohnya : kursi, meja, robot, hiasan ruang, dekorasi, dan lain-lain
6. Penataan
Seluruh pekerja yang terkait dengan pendukung pementasan teater, antara lain
:
a. Tata Rias
Tata Rias adalah cara mendandani pemain dalam memerankan tokoh teater agar lebih meyakinkan
b. Tata Busana
Tata Busana adalah pengaturan pakaina pemain agar mendukung keadaan yang menghendaki. Contohnya : pakaian sekolah lain dengan pakaian harian
c. Tata Lampu
Tata Lampu adalah pencahayaan dipanggung
d. Tata Suara
Tata Suara adalah pengaturan pengeras suara
e. Tata Pentas
Tata Pentas adalah setting, komposisi properti agar efektif mendukung pentas
f. Pentas/Panggung
7. Penonton
Penonton adalah unsur dalam pementasan drama/teater/sandiwara atau film karena sebagai saksi dari hasil akhir kerabat kerja. Penonton sebagai evaluator yang mengapresiasi dan menilai hasil karya seni yang dipentaskan. Bentuk karya seni akan sia-sia jika tidak memiliki penikmat karya.
Pada setiap pementasan seni pasti ada penonton.
Penonton menonton untuk menghibur hatinya dan bagi seniman bisa sebagai evaluator dari karyanya.
Kelompok dan Sutradara di Indonesia
Beberapa Kelompok Teater Modern dan Sutradara di Indonesia
1. Teater Gandrik : Jujuk Prabowo
2. Teater Garasi : Yudi Ahmad Tajudin
3. Teater Koma : N. Riantiarno
4. Bengkel Teater : WS Rendra
5. Teater Kecil : Arifin C. Noor
"sumber gambar : search google" "sumber materi : wikipedia"
-"Satukan Hati Satukan Jiwa Satukan Cipta"-