Selamat Jalan Iqbal


Masih Ingatkah Kalian 
Dengan Sajak Dari Timur Laut Ernesto Ini?


Sebuah Sajak untuk adikku, Iqbal Adheka Pratama*

Belum Usai Perjalanan

Belum usai perjalanan kita
sepotong siang, selebihnya senja
huruf huruf berjumlah dua enam
satu persatu diambil, menjadilah namamu

belajar mengeja bait bait hidup
hidup sesungguhnya mengeja kesabaran
huruf dan angka menjadi puisi,
puisi menjadi indah kala kau petik jarimu, kesukaanku

begitulah sahabat
sehari sebelum waktu
burung burung terbang berlalu
kebesaran langit – keagungan pembuatnya

adakalanya aku menunggu, adakalanya aku rindu
di senja kita bersama, di langit mana kita pernah bermesta

mengeja bait bait hidup
aku bayangkan jiwamu yang tenang,
tenang seperti ladang,
ladang ketegaran penuh kau, penuh aku.

Mengeja bait bait hidup
Esok belum pernah selesai, kawan.
Matahari kesabaran
masih bertahta di halaman Tuhan.

2011



*dia seorang teman.
kami sama2 jadi mahasiswa
di universitas kehidupan.

Lihat judul,
kini perjalanan telah usai
Lihat kutipan terakhir, 
sekarang dia adalah teman 
tapi tidak lagi sama2 jadi mahasiswa di universitas kehidupan 


Selamat Jalan Kawan
Kenangan Kita Akan Selalu Terkenang
Hati, Jiwa, dan Cipta Kita Telah Menyatu


2 komentar: